Dengarlah Ritihan
Hatiku
Oleh Nova Tri
Lestari*
Suasana hatiku seperti
terbalut kabut. Perasaanku seperti tak dihargai. Aku ingin membelainya dengan
sentuhan kasih sayang, apalahdaya kutak pernah kuasa. Dia pergi dengan tidak
terhormat. Cintaku kini telah kandas.
Tuhan
seandainya engkau memberiku izin untuk kudekap hatinya, takkan kubiarkan hal
ini terulang lagi. Sepertinya cinta itu takkan hadir kembali. Cinta itu takkan
datang lagi. kini aku tau ternyata dia masih menyayangi belahan jiwa lamanya.
Cintanya
selama ini terhadapku penuh dengan kebohongan. Aku bahkan sangat percaya ketika
ia memikat hatiku dengan kalimat indah itu. Namun tak pernah terlintas di
benakku akan kemunafikan itu.
Kini
ia telah menemukan pasangan barunya setelah ia tahu aku mendapatkan sosok pria
yang lebih tampan darinya. Sosok itu hadir di hidupku hanya sekedar
pelampiasanku saja. Semua orang takkan pernah mengerti bagaimana rasanya jadi
aku.
Setelah
kurasa hati ini belum mamou berpaling darinya. Aku memutuskan untuk tidak menjalin
hubungan cinta lagi. Bagiku cintaku tak berarti.
Kujalani
hari-hariku dengan datar saja. Detik-detik waktu yang berganti menit lalu
berganti jam lalu berganti lagi dengan hari semua sangat terasa hampa. Walau
akhirnya aku bisa berdiri kokoh tanpanya.
Kini
kuingin kembali ke masa TK, dimana pada saat itu tak pernah kurasa galau. Yang
ada hanya bermain, cinta monyet, dan belajar. Kalau saja waktu itu kutak jumpa
diriya mungkin semua takkan seperti ini.
Tuhan
hadirkan kembali sosok pria yang mampu membatuku untuk daat ini, semoga jalinan
kisah cinta kita takkan berakhir dengan kemunafikan ataupun orang ketiga karena
yang aku inginkan yang menjadi tembok pemisah cinta kita hanyalah maut.
0 komentar:
Posting Komentar