Sabtu, 20 Desember 2014

Rintihan



Dengarlah Ritihan Hatiku
Oleh Nova Tri Lestari*


Suasana hatiku seperti terbalut kabut. Perasaanku seperti tak dihargai. Aku ingin membelainya dengan sentuhan kasih sayang, apalahdaya kutak pernah kuasa. Dia pergi dengan tidak terhormat. Cintaku kini telah kandas.

            Tuhan seandainya engkau memberiku izin untuk kudekap hatinya, takkan kubiarkan hal ini terulang lagi. Sepertinya cinta itu takkan hadir kembali. Cinta itu takkan datang lagi. kini aku tau ternyata dia masih menyayangi belahan jiwa lamanya.
            Cintanya selama ini terhadapku penuh dengan kebohongan. Aku bahkan sangat percaya ketika ia memikat hatiku dengan kalimat indah itu. Namun tak pernah terlintas di benakku akan kemunafikan itu.
            Kini ia telah menemukan pasangan barunya setelah ia tahu aku mendapatkan sosok pria yang lebih tampan darinya. Sosok itu hadir di hidupku hanya sekedar pelampiasanku saja. Semua orang takkan pernah mengerti bagaimana rasanya jadi aku.
            Setelah kurasa hati ini belum mamou berpaling darinya. Aku memutuskan untuk tidak menjalin hubungan cinta lagi. Bagiku cintaku tak berarti.
            Kujalani hari-hariku dengan datar saja. Detik-detik waktu yang berganti menit lalu berganti jam lalu berganti lagi dengan hari semua sangat terasa hampa. Walau akhirnya aku bisa berdiri kokoh tanpanya.
            Kini kuingin kembali ke masa TK, dimana pada saat itu tak pernah kurasa galau. Yang ada hanya bermain, cinta monyet, dan belajar. Kalau saja waktu itu kutak jumpa diriya mungkin semua takkan seperti ini.
            Tuhan hadirkan kembali sosok pria yang mampu membatuku untuk daat ini, semoga jalinan kisah cinta kita takkan berakhir dengan kemunafikan ataupun orang ketiga karena yang aku inginkan yang menjadi tembok pemisah cinta kita hanyalah maut.

0 komentar:

Posting Komentar